Senin, 08 Juli 2013

Doa Bapa Kami



Doa atau berdoa adalah cara kita untuk berkomunikasi dengan Tuhan, dalam berdoa kita juga mempercayakan seluruh pergumulan hidup kita kepada Tuhan. Karena itu doa harus dilandasi dengan penyerahan diri kepada Tuhan, dan keyakinan bahwa Tuhan mengetahui apa yang terbaik buat kita. Selain itu doa juga harus diiringi dengan upaya. Doa juga merupakan bagian utama pemberian syukur yang Allah tuntut dari kita (Maz 50:14-15). Dan Allah hendak melimpahkan rahmatNya serta Roh Kudus hanya kepada mereka yang dengan berkeluh kesah dan dengan tiada henti-hentinya memohon rahmat serta Roh itu dariNya dan mengucap syukur atasnya (Mat 7:7). Inilah alasan mengapa doa perlu bagi orang Kristen.
Doa yang berkenan di hadapan Allah dan yang dikabulkanNya mengandung beberapa hal antara lain: Dalam menaikkan doa, kita dengan segenap hati berseru hanya kepada Allah yang Esa dan sejati(Yoh 4:24), yang telah menyatakan diriNya kepada kita dalam FirmanNya (Mat 4:10b), untuk memohon kepadaNya segala sesuatu yang sesuai dengan perintah-Nya (1 Yoh 5:14).
Kita harus insaf benar akan kekurangan dan kesengsaraan kita (Maz 40:17), supaya kita merendahkan diri di hadapan kemuliaanNya (Maz 2:11).
Kita hendaknya mempunyai dasar yang kuat (Yak 1:6), yaitu bahwa Dia pasti sudi mengabulkan doa kita, walau kita tidak layak, hanya karena Tuhan Yesus Kristus (Yoh 14:13), sesuai dengan janjiNya dalam FirmanNya (Mat 7:8).
Dalam doa, kita memohon segala kebutuhan rohani dan jasmani (Mat 6:33), dan ini disimpulkan Tuhan Yesus Kristus dalam doa yang diajarkanNya sendiri kepada murid-muridNya (saat ini juga kepada kita).
Doa yang diajarkan oleh Yesus Kristus kepada murid-muridnya ini dikenal dengan sebutan: “DOA BAPA KAMI”
Doa Bapa Kami dalam bahasa Yunani disebut ”he kuriaku proseukhe”. Dalam bahasa Latin disebut dengan “Oratio Dominica”. Dalam bahasa Inggris, disebut dengan sebutan “The Pater Hemon”, “Our Father” atau “Pater Noster”.
Doa Bapa Kami juga dikenal sebagai doa umat percaya (Kristen). Kita dapat menjumpai Doa Bapa Kami dari 2 versi, yaitu dari versi Injil Matius (Mat. 6:9-13), dan versi dari Injil Lukas (Luk. 11:2-4). Kitab Injil Markus dan Injil Yohanes tidak mencatat Doa Bapa Kami. Latar belakang munculnya Doa Bapa Kami merupakan bagian dari percakapan para murid yang mohon kepada Tuhan Yesus tentang bagaimana mereka harus berdoa (Lukas 11:1). Beberapa kalangan orang Kristen, mengartikan Doa Bapa Kami sebagai suatu pedoman tentang bagaimana mereka harus berdoa. Tetapi ada pula yang mengartikanDoa Bapa Kami sebagai suatu perintah dari Tuhan Yesus agar mereka memakai Doa Bapa Kami secara berulang-ulang sebagai doa rutin. Kesaksian Injil sebenarnya tidak pernah menyebutkan bahwa Tuhan Yesus dan para murid menaikkan Doa Bapa Kami sebagai doa-doa rutin atau doa-doa harian mereka.
Berikut kita bisa melihat 2 versi perihal Doa Bapa Kami menurut Injil Matius dan Injil Lukas, yaitu:
Matius 6:9-13 :
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
Dalam bahasa batak:
Ale Amanami na di banua ginjang
Sai pinarbadia ma goarMu, Sai ro ma harajaonMu,
Sai saut ma lomo ni rohaM di banua tonga on songon na di banua ginjang.
Lehon ma tu hami sadari on hangoluan siapari.
Sesa ma dosanami songon panesanami di dosa ni dongan na mardosa tu hami.
Unang hami togihon tu pangunjunan. Palua ma hami sian pangago.
Ai Ho do nampuna harajaon dohot hagogoon ro di hasangapon saleleng ni lelengna. Amen.
Lukas 11:2-4 :
Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
Perbedaan Doa Bapa Kami menurut Matius dan Lukas adalah:
1. Dalam Injil Lukas, sebutan Allah sebagai Bapa tanpa tambahan kata ganti ”kami”.
2. Setelah kalimat ”datanglah KerajaanMu”, dalam Injil Lukas tidak melanjutkan dengan kalimat ”jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga”.
3. Setelah kalimat ”janganlah membawa kami ke dalam pencobaan” dalam Injil Lukas tidak terdapat kalimat ”tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat”.
4. Kalimat doksologi, yi. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin , tidak terdapat dalam Injil Lukas.
Doksologi berasal dari bahasa Yunani doxa - "pujian" dan logos - "firman" atau "berbicara". Doksologi adalah sebuah himne pendek yang digunakan pada kebaktian, seringkali dinyanyikan pada akhir kebaktian. Tradisi menyanyikan himne pendek ini serupa dengan apa yang dilakukan di sinagoga Yahudi dalam mengakhiri suatu ibadah atau doa. Ungkapan doksologi dalam kitab Matius merupakan tambahan dari jemaat untuk kebutuhan liturgis ibadah jemaat.
Doa Bapa Kami yang digunakan dalam kebaktian / ibadah adalah menurut apa yang tertulis dalam Matius 9 : 9-13.
Batang tubuh Doa Bapa Kami dapat dibagi dalam beberapa bagian sebagai berikut:
1. Alamat doa (kata pendahuluan)
o        Bapa kami yang di sorga
2. Seruan dan doa untuk kemuliaan Allah
o        Dikuduskanlah nama-Mu,
o        datanglah Kerajaan-Mu,
o        jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga
3. Doa permohonan untuk keperluan manusia baik jasmani maupun rohani.
o        Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,
o        dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
o        dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
o        tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat
4. Doksologi / pengucapan syukur (doa penutup)
o        Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin

Melihat dari isi dan batang tubuh “Doa Bapa Kami” ada beberapa pertanyaan yang bisa timbul :
1.       Mengapa kita boleh menyebut Allah dengan sebutan ‘Bapa’? (baca: Roma 8: 15,16)
2.       Bagaimana nama Allah dikuduskan? (baca: Mzm 96: 1-9; Mzm 103: 1-2; Mzm 115: 1-3)
3.       Apakah dalam doa ini kita berusaha supaya Allah memberikan kepada kita apa saja yang kita inginkan? (baca: Yoh 14:14; Luk 22: 42)
4.       Apa yang diajarkan kepada kita dengan ‘pada hari ini’ dan ‘yang secukupnya’? (baca Mat 6: 8; 25-34)
5.       Siapakah yang boleh meminta kepada Allah Bapa supaya dosa-dosanya diampuni? Apakah dosa kita akan diampuni karena perbuatan kita dengan mengampuni dosa orang lain? (baca: Ef 1: 5-8; Mat 6: 15; Ef 2:8-10)
6.       Apakah hubungan pengampunan yang kita terima dengan pengampunan yang kita berikan? (baca: Mat 18: 23-35)
7.       Apa arti ‘janganlah membawa kami ke dalam pencobaan’? (baca: Yak 1: 2-4; 12-15; 1 Kor 10-13)
8.       Apa arti kata Amin?(baca: Neh 8: 7)

(St HDI Sipahutar, HKBP Bandung Reformanda)

1 komentar:

  1. The King Casino - Atlantic City, NJ | Jancasino
    Come on 출장안마 in the King Casino https://febcasino.com/review/merit-casino/ for fun, no wagering requirements, https://septcasino.com/review/merit-casino/ delicious dining, and jancasino.com enjoyable casino gaming all at the heart of https://jancasino.com/review/merit-casino/ Atlantic City.

    BalasHapus